Pengangguran di Indonesia
Pengangguran bukan lagi disebut hanya sebagai masalah pribadi, namun pengangguran juga sudah menjadi masalah bersama yang dalam penanganannya pun harus dihadapi bersama, baik pemerintah, perusahaan, organisasi, dan masyarakat sekitar. Menurunkan angka pengangguran sepertinya sudah menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama untuk meningkatkan kinerja ekonomi negara.
Pengangguran sendiri merupakan suatu istilah untuk angkatan kerja yang belum mendapat kesempatan bekerja, tetapi sedang mencari pekerjaan atau orang yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin memperoleh pekerjaan. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.
Pengangguran sering kali menjadi masalah dalam perekonomian, Dengan meningkatnya angka pengangguran di Indonesia mengakibatkan produktivitas dan nilai pendapatan masyarakat menurun yang artinya jika pendapatan menurut maka daya beli masyarakat juga mulai menurun. Hal ini yang menjadi masalah terlambatnya perkembangan ekonomi di Indonesia. Tidak berhenti disitu, dari masalah perekonomian tersebut akhirnya dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya di masyarakat.
Masalah pengangguran di setiap negara tidak bisa dipandang remeh, termasuk di Indonesia. Seperti yang dilansir dalam Indonesia-investments mengatakan bahwa semasa pemerintahan Orde Baru, pembangunan ekonomi mampu menambahkan banyak pekerjaan baru di Indonesia, yang dengan demikian mampu mengurangi angka pengangguran nasional. Sektor-sektor yang terutama mengalami peningkatan tenaga kerja (sebagai pangsa dari jumlah total tenaga kerja di Indonesia) adalah sektor industri dan jasa sementara sektor pertanian berkurang
Dalam pernyataan tersebut kita ketahui negara Indonesia pada awalnya sejak masa pemerintahan orde baru mampu melakukan pembangunan dalam bidang ekonomi sehingga hal tersebut dapat berdampak baik dengan banyaknya lapangan pekerjaan baru yang ada di Indonesia, pada saat itu pun sektor - sektor yang mengalami peningkatan kerja adalah sektor industri serta jasa, sedangkan dalam sektor pertanian mencapai sekitar 55 persen populasi tenaga kerjanya.
Namun hal itu mengalami perubahan sejak adanya krisis keuangan Asia ( Krismon ) yang terjadi pada akhir tahun 1990-an, sebab adanya krismon tersebut tentu saja merusak pada pembangunan ekonomi Indonesia banyak masyarakat yang kehilangan serta membutuhkan pekerjaan baru, hal tersebut menyebabkan angka pengangguran di Indonesia meningkat menjadi lebih dari 20 persen.
Dampak dari krismon mengakibatkan Indonesia mengalami pertumbuhan makro ekonomi yang kuat. Dikatakan sejak adanya krismon menyebabkan Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi dalam sektor informal sebab sebagian tenaga kerja yang bekerja di perkotaan seperti halnya dalam sektor industri dan jasa kehilangan pekerjaanya yang akhirnya berpindah ke pedesaan untuk masuk kedalam sektor informal terutama dibidang pertanian. Namun pertumbuhan makro ekonomi ini tidak menjadikan efek berkurangnya pengangguran di Indonesia.
Hingga saat ini tercatat bahwa pengangguran di perkotaan lebih banyak dari pada di pedesaan karna banyaknya masyarakat dari perkotaan pindah ke pedesaan untuk melakukan pekerjaan dalam bidang informal terurama pertanian. dan sebaliknya banyaknya masyarakat pedesaan yang mencari pekerjaan di perkotaan karena berharap akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik lagi.
Tidak dapat dipungkiri salah satu karakteristik Indonesia adalah bahwa angka pengangguran cukup tinggi yang dihadapi oleh tenaga kerja muda usia 15 sampai 24 tahun, jauh lebih tinggi dari angka rata-rata pengangguran secara nasional. Mahasiswa yang baru lulus dari universitas dan siswa sekolah kejuruan dan menengah mengalami kesulitan menemukan pekerjaan di pasar kerja nasional.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan jumlah pengangguran di Indonesia bertambah menjadi 6,88 juta orang pada Februari 2020. Angka ini naik 60.000 orang 0,06 juta orang dibanding periode yang sama tahun lalu. Angka pengangguran ini pun dihitung sebelum pandemi virus corona merebak di Indonesia.
Isu-isu penting (yang merupakan tanggung jawab pemerintah) adalah penguatan sumber daya manusia Indonesia (sumber daya manusia mengacu pada pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan seorang karyawan). Saat ini banyak perusahaan mengeluh bahwa sumber daya manusia Indonesia terlalu lemah. Ini berarti bahwa investor lebih suka berinvestasi di negara lain (di mana kualitas pekerja lebih tinggi), sehingga menyebabkan hilangnya peluang dalam hal penciptaan lapangan kerja di Indonesia.
Menurut saya, dalam kasus ini pemerintah serta seluruh masyarakat harus benar- benar sadar dan memiliki rasa tanggung jawab akan pentingnya pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam hal untuk kesejahteraan masyarakat, untuk menunjang kehidupan yang lebih baik, serta tentunya untuk mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia sebab kurangnya lapangan pekerjaan. Pemerintah dan masyarakat harus sadar akan perannya masing - masing, seperti halnya pemerintah didalam memikirkan akan kebijakan dan strategi untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia yang lebih baik, serta perusahan - perusahaan yang ada membuka lowongan pekerjaan yang banyak dengan tujuan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan serta dapat mengasah keahlian pekerja agar dapat bekerja lebih baik lagi, dan yang terpenting yaitu pemerintah bersama - sama dengan masyarakat berusaha untuk meningkat sumber daya manusia yang lebih berkualitas.
Komentar
Posting Komentar